Ketua DPD KNPI Garut: Pemkab Mesti Mengoptimalkan Aset
Bangsa
GARUT,
Ketua DPD Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI) Kabupaten Garut, Fahrulrozy Edwar mengaku khawatir akan
pengaruh budaya luar yang mulai mengancam generasi muda kita. Untuk
mengatasinya, dibutuhkan peran aktif dari semua pihak.
“ Kalau dulu para pemuda mengangkat senjata
melawan penjajah, hari ini pemuda harus menjadi pelopor penggerak perbaikan di
dalam berbagai sector,” kata Fahrulrozy, Jum’at (30/10/2015).
KNPI dan para pemuda Garut mesti
menjadi pelopor dalam penggerak pemberatasan narkoba, korupsi, illegal loging,
trafficking, perbaikan mental moral, penggerak ekonomi kreatif dan menumbuhan
berbagai nilai positif di segala unsur. Salah satunya menumbuhkan sikap serta
nilai-nilai patriotism.
Saat ini lanjut Ketua KNPI Garut,
peranan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dirasa masih kurang memenuhi harapan
masyarakat. Khususnya para pemuda penerus generasi bangsa.
“ Diharapkan peranan Pemkab mengoptimalkan
aset Bangsa (para pemuda). Artinya, bukan hanya memberikan sebuah penghargaan
saja tetapi harus lebih konkret dalam mengoptimalkan peran serta para pemuda,”
pungkasnya.
Iman Alirahman: Kebakaran Hutan di Garut Akibat Faktor Alam
GARUT,
Sekretaris
Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Iman Alirahman meyakini, kebakaran hutan yang
terjadi hingga mencapai 400 hektar lebih akibat faktor alam.
Ia mengatakan, kita secara bersama-sama mulai
unsur pemerintah, TNI/Polri serta masyarakat mesti terus menjaga kelestarian
hutan dan menanggulangi agar kebakaran hutan tidak meluas, sekalipun ini memang
sangat sulit karena kondisi peralatan serta sarana pendukung sangat minim.
Menurut Sekda, pihaknya kerap menghimbau kepada
seluruh masyarakat agar tidak membuang puntung rokok sembarangan di kawasan
hutan. Kebakaran hutan biasanya terjadi di kawasan areal perkemahan dan Camping
Ground.
“ Kami kerap menghimbau mereka yang beraktivitas
di areal perkemahan tidak sembarangan membuang puntung rokok dan memadamkan
bekas pembakaran,” kata Sekda Iman.
Cuaca ekstrim musim tahun ini menyebabkan gesekan
ranting-ranting kering menimbulkan percikan api sehingga menyebabkan kebakaran
hutan.
Rumah Pedagang Gorengan Ludes Dilalap Api
GARUT,
: Rumah
milik seorang pedagang gorengan yang biasa mangkal di Pasar Wanaraja, Garut,
ludes dilalap Api, Kamis (29/10/2015). Peristiwa kebakaran terjadi pukul 05:00
WIB, api menjilat habis rumah milik Adang (57) di Kampung Kaum RT02/RW03,
Desa/Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.
Informasi yang terhimpun ,
warga setempat sempat panik melihat kepulan asap pekat membumbung tinggi
disertai tiga kali bunyi ledakan yang diduga dari tiga buah tabung gas dan
kulkas.
Menurut pengurus DKM Mesjid Agung,
Endan, mengetahui ada kebakaran dia langsung mengumumkannya melalui pengeras
suara. Hingga tak lama kemudian, puluhan warga datang ke Tempat Kejadian
Peristiwa (TKP) untuk membantu memadamkan kobaran api.
“ Saat kebakaran terjadi sang
pemilik rumah tengah melakukan aktivitas berjualan di Pasar Wanaraja. Di rumah
itu hanya ada Firman yang masih tidur,” kata Endan, Kamis (29/10/2015).
Sementara menurut Firman (30),
sumber api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan kedua orang tuanya.
Dalam waktu sekejap, api menjalar hingga menghanguskan rumah dan isinya.
“ Saat itu, saya panik dan tanpa
berpikir panjang langsung lari keluar rumah,” terang Firman nampak shock
berat.
Mendengar rumahnya terbakar Adang beserta isterinya bergegas pulang. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta lebih.
Mendengar rumahnya terbakar Adang beserta isterinya bergegas pulang. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta lebih.
“ Perasaan pas pergi ke Pasar
Wanaraja, kompor gas sudah saya matikan,” singkat Adang.
Selang beberapa saat kemudian
setelah api padam, petugas pemadam kebakaran datang dan langsung menyiramkan
air untuk memastikan sudah benar-benar padam.
DPD KNPI Garut: Penerima Penghargaan Mesti Terus Berkarya dan Berprestasi
GARUTSemua lapisan masyarakat Garut berharap, para pemuda dan pemudi yang meraih penghargaan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 menerima penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menjadi motivator para pemuda khususnya di Kota Intan.
Terkait harapan tersebut, Wakil Sekretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Garut, Toni Saputra yang juga salah seorang penerima penghargaan menyambut baik dan positif.
Menurutnya, penghargaan dari Pemkab Garut merupakan suatu kehormatan bagi para pemuda khususnya para pengurus DPD KNPI.
“Mudah-mudahan penghargaan ini lebih menumbuhkan semangat bagi para pemuda dalam berkreasi serta berprestasi di segala bidang demi kemajuan generasi muda ke depan,” kata Toni, Jum’at (30/10/2015).
Untuk itu, para pengurus lainnya yang menerima penghargaan jangan pernah merasa puas sampai saat ini, tetapi terus berkarya dan berprestasi demi kemajuan.
, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, 28 Oktober 2015 kemarin, memberikan piagam penghargaan kepada puluhan pemuda dan pemudi berprestasi yang diberikan langsung oleh Sekda, Iman Alirahman.
Pemkab Berikan Penghargaan Bagi Pemuda dan Pemudi Berprestasi
GARUT
Ada sesuatu yang kurang pada peringatan
upacara Hari Sumpah Pemuda ke-87 yang digelar di Lapangan Otista/Alun-alun,
Jalan Kabupaten No22 Garut. Bagaimana tidak, upacara hari bersejarah tersebut
tanpa dihadiri Bupati dan Wakilnya karena tengah bertugas ke luar kota.
Pantauan Media, inspektur upacara dipimpin
langsung Sekda Iman Alirahman.
“ Karena pak Bupati dan Wakil tengah bertugas ke
luar kota, upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ini saya pimpin langsung,”
kata Sekda Iman Alirahman.
Di sela-sela upacara, Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Garut memberikan piagam penghargaan kepada puluhan pemuda dan pemudi
berprestasi yang diberikan langsung oleh Sekda.
Penghargaan tersebut diberikan kepada, Tria
Depitasri berprestasi di Jambore Pemuda Indonesia Tingkat Nasional, Hilmi
Julfikar (Jambore Pemuda Indonesia Tingkat Nasional), Wildan Pirmansah (Jambore
Pemuda Tingkat Asian), Reza Kurniawan (Pemuda Indonesia Jepang).
Irma Rahayu (Pemuda Indonesia Amerika), Famela Nuroliovami
(kewirausahaan tingkat Nasional “ Lidi Geli” Kuliner), Abdul Karim
(Kewirausahaan “ Maisyaku” Olahan Jamur Crispy), Sania Fazrin (Gargen Of Ice
Cream/Wirausaha Muda Nasional).
Andrianto (Penggerak Kewirausahaan), Iwan Sunarya
(Penggerak Usaha Muda), Fuji Mardotilah (SMAN 2 Garut/Paskibra tingkat Jabar),
Lutfi Hidayatuloh (SMAN 6 Garut/Paskibra Tingkat Jabar), Burhan (Penggerak
Taman Bacaan masyarakat Kecamatan Pakenjeng), Fitri Hilmi (Kreativitas Eceng
gondok) dan Fahrulrozi Edwar, Ketua DPD KNPI Garut serta puluhan pengurus DPD
KNPI setempat.
Sekda Garut: Para Pengusaha Penyamakan Kulit Mesti
Membangun Saluran Tersier
GARUT,
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut,
Iman Alirahman menyebut, kasus limbah kulit Sukaregang itu sudah lama.
Klimaksnya tahun ini hingga dikeluhkan warga yang berada di bantaran Sungai
Ciwalen.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan sudah melakukan
berbagai upaya mengatasi permasalahan tersebut. Bahkan, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Jawa Barat dan Pemerintah Pusat telah memberikan bantuan berupa
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Sayangnya lanjut Sekda, keberadaan
IPAL tersebut konon tidak berjalan lantaran para pengusaha membandel membuang
limbah sembarangan. Parahnya lagi, tidak ada satupun saluran tersier menyambung
dari lokasi penyamakan ke IPAL.
“ Akibatnya, ketiga IPAL yang ada
sekarang tidak berjalan dengan baik,” kata Sekda Iman Alirahman, Kamis
(29/10/2015).
Saat ini diharapkan kesadaran dari
seluruh pengusaha penyamakan kulit yang mesti mengatur dan mengendalikan
pengolahan limbah kulit.
“ IPAL bisa berjalan dengan baik dan
optimal, jika para pengusaha mau bekerja sama membangun saluran tersier.,”
pungkas Sekda.