Teddy Iskandar Kepala BPMPD:
APBDes 2016 Ditetapkan 31 Desember 2015
GARUT,
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Garut, Teddy Iskandar menyebut, anggaran
Desa yang diperuntukan bagi pelayanan masyarakat bersumber dari APBN, APBD
Provinsi dan Daerah dengan jumlah yang sangat besar.
Untuk
itu, aparatur desa pun dituntut untuk lebih profesional dalam menjalankan
kinerjanya.
“Kinerja
aparatur desa harus profesional dan penggunaan anggaran harus dilaksanakan
sesuai juklak dan juknis yang ditetapkan perundang- undangan,” kata Teddy, 19/12/2015.
Mekanisme
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2016
mesti sudah ditetapkan hingga akhir Desember 2015, atas dasar hasil musyawarah.
“
Setelah ditetapkan baru dilaporkan ke Pemkab untuk dievaluasi oleh pak Bupati.
Hasilnya dikembalikan ke Desa untuk direvisi dan di laksanakan,” ujar Teddy.
Diharapkan
seluruh Pemerintah Desa dalam menyusun APBEDes kedepannya harus mampu serta
mempunyi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memperkuat ekonomi warga Desa.
BUMDes
merupakan Lembaga Usaha Desa yang dikelola oleh masyarakat dan Pemerintahan
Desa dalam upaya memperkuat perekonomi desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan
serta potensi Desa. “ Tahun 2016, setiap Kecamatan di Garut harus mampu serta
memiliki BUMDes,” pungkas kepala BPMPD Garut..
Camat Samarang Mampu Mengatasi Kemacetan Lalulintas di Kecamatan Samarang Garut
GARUT,Tak kurang dari satu tahun menjadi Camat Samarang, Kabupaten Garut, Bambang Hafid ternyata sudah mampu mengatasi kemacetan arus lalu lintas di wilayahnya yang dikenal kerap macet. Menurutnya, mengatasi kemacetan merupakan tugas tambahan atau tugas khusus dari Bupati Rudy Gunawan.
“ Tingkat kemacetan di sejumlah simpul/titik kemacetan di wilayah kami tidak semacet setahun yang lalu,” kata Bambang, Sabtu (19/12/2015).
Terkait penataan kawasan wisata, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Wilayahnya merupakan lintasan para wisatawan menuju kawasan puncak Darajat Pass yang berlokasi di Kecamatan Pasirwangi.
“ Tahun 2016 mendatang, kami mengutamakan dan memaksimalkan pembangunan di seluruh Desa. Khususnya pembangunan infrastruktur pedesaan,” ujar Bambang.
Bambang Hafid dilantik menjadi Camat Samarang, 5 Januari 2015 lalu. Sebelumnya sebagai Camat Caringin. Saat pelantikan, Bupati Rudy berpesan agar Camat Bambang mampu mengemban tugas khusus untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Samarang sekaligus menata kawasan wisata.
Awal Tahun Pemerintahan Desa Sindang Prabu Garut Tempati Kantor Baru
GARUT,
Pemerintahan Desa Sindang Prabu, Kecamatan
Wanaraja, Kabupaten Garut berdiri tahun 2011 lalu, hasil pemekaran dari
Desa Sindang Mekar.
Desa Sindang Prabu Terbentuk berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Garut nomor 18 tahun 2011 tentang
Pembentukan Desa.
Pantauan sejak berdiri hingga sekarang alami
kemajuan yang begitu signifikan. Khususnya pada sektor pembangunan
inprastruktur. Mulai dari pembangunan Jalan Desa, pembangunan Drainase, kirmir,
TPT dan Jalan Lingkungan.
Bahkan menurut keterangan Sekretaris Desa Sindang
Prabu, Asep Suryana, akhir tahun ini usai membangun dua buah kantor yang
digunakan untuk kantor Desa dan Kantor Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Awal tahun 2016 mendatang, kedua kantor tersebut
rencananya mulai digunakan untuk melayani masyarakat.
Selama tak kurang dari empat tahun lamanya dalam melayani kebutuhan
masyarakat, Pemerintahan Desa Sindang Prabu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten
Garut selalu berpindah-pindah.Pasalnya, sejak berdiri tahun 2011 hingga pertengahan 2015 belum memiliki Kantor Desa sendiri. Artinya, ketika masa kontrak habis mesti pindah dan menyewa rumah lagi untuk dipergunakan sebagai Gedung Desa.
Hal itu dibenarkan Sekretaris Desa Sindang Prabu, Asep Suryana. Menurutnya, setelah memiliki gedung sendiri, kini pihaknya tak mengeluarkan lagi anggaran untuk sewa kantor.
“ Mulai tahun depan, kami bisa menghemat pengeluaran Desa. Pos anggaran sewa sewa kantor bisa dialihkan/dimanfaatkan untuk kegiatan lain,” pungkas Asep, Sabtu (19/12/2015).
Desa Sindang Prabu Terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Garut nomor 18 tahun 2011 tentang Pembentukan Desa.
Memalukan! 4 SDN di Situ Gede Garut Kekurangan Ruang Kelas
GARUT,Miris, begitulah sebuah kata yang pantas dilontarkan saat melihat kondisi sarana pendidikan di SDN Situ Gede I, II, III dan IV, Desa Situ Gede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
Bagaimana tidak, lokasi bangunan sekolah yang hanya berjarak sekitar delapan km dari pusat kota Garut ini, sarana dan prasarananya sangat tidak memadai.
Pantauan sebanyak 452 peserta didik dari empat SDN tersebut harus rela belajar dengan menggunakan bangunan seadanya atau ruangan belajar yang sangat terbatas.
SDN Situ Gede 1 hanya memiliki empat ruang kelas, SDN Situ Gede II (tiga ruang kelas), SDN Situ Gede III (tiga ruang kelas) dan SDN Situ Gede IV hanya memiliki sebanyak dua ruang kelas.
Keterbatasan ruang kelas tentu saja mengakibatkan kurang maksimalnya pelaksanan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Hal tersebut dibenarkan Kepala SDN Situ Gede II, Tuti Susilawati, Kepala SDN Situ Gede III, Imas Suryani dan Kepala Kepala SDN Situ Gede IV, Yati Rohayati.
“ Karena kekurangan ruangan kelas, terpaksa menggunakan ruangan Perpustakaan sebagai Kantor bersama kami dan ruangan guru,” kata Tuti Susilawati, Minggu (20/12/2015).
Para Kepala Sekolah dalam satu komplek ini berharap, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk membangun ruangan kelas Baru (RKB).
“ Kami tetap kompak dalam melaksanakan proses kegitan dibidang pendidikan melalui sebuah musyawarah. Baik dengan para Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah maupun dengan para orang tua siswa,” pungkas Tuti Susilawati.
Program Ketahanan Pangan Bisa Berlanjut, Ini Harapan Para Petani Garut
GARUT,Pemerintah Desa di Kabupaten Garut menyambut baik kebijakan Pemerintah Pusat dalam menggulirkan program Ketahanan Pangan Nasional, upaya peningkatkan kemampuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat tani.
Hal tersebut dibenarkan Ketua kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Cikudang 2, Desa Caringin, Kecamatan Karangtengah, Ende Sutisna. Pihaknya mendapatkan bantuan sebesar Rp178 juta untuk merehabilitasi saluran irigasi yang mengalir ke wilayah Desa Caringin. Tak kurang dari 80 hektar lahan pertanian dapat terairi oleh saluran tersebut.
Menurut dia, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung terus berkomitmen membangun kemandirian dan partisipasi masyarakat tani melalui Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air pada Irigasi Kecil (P4-ISDA-IK).
“ Bantuan tersebut tentu saja dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh Kelompok Penerima Manfaat (KPM di Desa Caringin. Mudah-mudahan produktivitas hasil pertanian lebih meningkat,” harap Ende, Minggu (20/12/2015).
Senda dikatakan Ketua kelompok P3A Mitra Air Tirta Manik, Desa Cintamanik, Kecamatan Caringin, Asma Ismail. Kendati baru berdiri satu tahun yang lalu, kelompoknya sudah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah sebesar Rp178 juta untuk mengelola bantuan serta membangun saluran irigasi.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembanguan kirmir sepanjang 440 meter setinggi satu meter pada saluran irigasi Cikudang 1. Karena lokasinya dekat dengan sumber mata air Cimunding, manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat di tiga Desa.
“ Selaku petani sekaligus penerima manfaat dari program P4-ISDA-IK, kami haturkan terimakasih. Semoga saja program ini berkelanjutan guna mendongkrak ekonomi para petani,” pungkas Asma Ismail.
Ditempat terpisah, Ketua Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sarinah Tani Desa Sukarasa Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Kamal menyebut, kelompoknya menerima bantuan Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air pada Irigasi Kecil (P4-ISDA-IK).
“ Bantuan tersebut sebesar Rp178 juta untuk merehab saluran irigasi di blok Karangsari, Desa Sukarasa sepanjang 300 meter,” kata Kamal, Minggu (20/11/2015).
Menurut dia, saluran irigasi tersebut mengaliri lahan pertanian seluas 80 hektar di dua Desa.
“ Kami berharap program ini bisa berkelanjutan dan diharapkan bisa lebih meningkatkan produktivitas hasil pertanian,” pungkas Kamal.
Yakin! 2016 Mendatang, Seluruh Desa di Cisurupan Garut Optimis Miliki BUMDes
GARUT,Kepala Desa Cisurupan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Mumad Setiawan optimistis tahun depan (2016) seluruh Desa di Cisurupan sudah mempunyai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Menurutnya, BUMDes sebuah lembaga usaha Desa yang dikelola oleh masyarakat dan Pemerintah Desa dalam upaya memperkuat perekonomian dan dibentuk berdasarkan kebutuhan serta potensi yang ada.
“ Badan usaha ini sumber dananya dari Desa sebesar 51 persen dan 49 persen dari masyarakat melalui penyerataan modal (saham atau andil),” kata Mumad yang juga Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Cisurupan, Sabtu (19/12/2015).
Operasionalisasinya menggunakan falsafah bisnis yang berakar dari budaya lokal bidang usaha yang dijalankan berdasarkan pada potensi dan informasi pasar.
Keuntungan yang diperoleh tentu saja untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (penyetara modal) dan masyarakat melalui kebijakan Desa yang difasilitasi oleh Pemprov, Pemkab dan Pemerintahan Desa.
“ Operasionalisasi dikontrol secara bersama oleh BPD, Pemerintah Desa dan anggota,” ujarnya.
Selain itu, BUMDes merupakan lembaga ekonomi yang modal usahanya dibangun atas inisiatif masyarakat dan menganut asas mandiri.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan BUMDes dapat mengajukan pinjaman modal kepada pihak luar. Semisal dari Pemerintah Desa atau pihak ketiga lainnya.
Kades Sukasono: Kata Siapa Bupati Garut Raja Gombal?
GARUT,Kepala Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Ahmad Syaripudin menyatakan, tidak benar jika Bupati Rudy Gunawan kerap inkar janji.
Terbukti, setiap kali memberikan janji ke Sukasono selalu ditepatinya. Oleh karenanya, dia berharap jangan mempercayai jika ada sekelompok orang yang menyebut Bupati tukang gombal.
Itu semata-mata hanya merupakan sebuah bentuk provokasi saja. Kades Sukasono juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Rudy atas semua bantuan yang telah diberikan, sehingga para pesilat dari paguron Panglipur bisa berangkat bertanding di Malaysia dengan capaian prestasi yang cukup membanggakan.
“ Saat itu, seluruh akomodasi dan biaya pulang para pesilat dan crew ditanggung pak Bupati,” kata Ahmad, Senin (21/12/2015).
Pihaknya bersama warga Desa Sukasono mengucapkan terima kasih juga atas direalisasikannya pembangunan Jalan Desa menuju RW06, 07 dan 08 senilai Rp200 juta. “ Jalan desa tersebut sangat dibutuhkan warga kami,” pungkas Kades Sukasono.
Warga Sukasono Garut Mesti Merawat Jalan Desa Agar Bertahan Lama
GARUT,Ketua Panitia Pembangunan Jalan Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Dadan Kuswandi sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang begitu besar perhatiannya terhadap Pemerintah Desa.
Warga setempat juga mengapresiasi Camat Sukawening, U. Haerudin dan Kepala Desa Sukasono, Ahmad Syaripudin yang selalu hadir serta turun langsung berbaur dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial atau gotong royong.
Terkait dengan telah diresmikannya Jalan Desa, Dadan berharap seluruh masyarakat Sukasono menjaga sekaligus merawat jalan tersebut agar umur bangunan jalan dapat bertahan lama.
“ Saya harap, seluruh masyarakat bisa merawat sekaligus menjaga Jalan Desa ini agar bisa bertahan lama,” pungkas Dadan Kuswendi.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengaku kagum atas hasil kualitas pekerjaan yang menggunakan ready mix tersebut.
Bupati Garut Resmikan Jalan Desa Sukasono
GARUT,
Ratusan warga Desa Sukasono, Kecamatan
Sukawening, Kabupaten Garut, Minggu (20/12/2015) sambut kedatangan Bupati Rudy
Gunawan, dalam rangka peresmian Jalan Desa.
Ratusan warga tersebut terdiri dari
Muspika Sukawening, para Kades, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Gabungan
Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas) Sektor Sukawening, dibawah komando
Cepi Sopian, Kader Tim Penggerak PKK, Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
kelompok seni Marawis, ibu-ibu jamaah pengajian Ponpes An-Najat dan para
pendekar paguron Pencak Silat Panglipur.Dalam pada itu, Bupati Rudy Gunawan
meminta ma’af jika dalam kepemimpinannya masih banyak kekurangan serta belum
bisa merealisasikan apa yang telah dijanjikannya.
Bupati berharap agar seluruh
masyarakat mesti menumbuhkembangkan budaya hidup sehat, Open Defecation Free
(ODF) atau kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar
sembarangan.
“ Pada tahap pasca ODF diharapkan
mencapai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat,” kata Rudy Gunawan. Rudy Gunawan
mengaku prihatin. Bagaimana tidak, dari 421 Desa baru sebanyak 36 Desa yang
sudah ODF. Karenanya, Pemkab tengah fokus menghadapi ODF, Air Bersih,
pembangunan jalan, PJU dan pendidikan dari PAUD hingga SMA/SMK.
Tahun 2016 Di Sukawening Garut Bakal Dibangun Jalan Hotmix Sepanjang 2,5 Km
GARUT,Bupati Garut, Rudy Gunawan bakal membangun jalan homix sepanjang 2,5 km yang menghubungkan empat desa di wilayah Kecamatan Sukawening. Syaratnya, para Kepala Desa dan masyarakat membuat pernyataan siap gotong royong membuat selokan atau saluran air sebelah kiri serta kanan badan jalan.
Selokan tersebut berfungsi untuk mengalirkan air agar tidak tumpah ke badan jalan. Peran serta masyarakat khususnya di empat Desa sangat dibutuhkan agar jalan hotmix bisa terealisasi.
“ Jika Kepala Desa dan masyarakat siap bergotong royong, memelihara dan merawatnya, dana sebesar Rp2,6 milyar untuk pembangunan jalan hotmix sepanjang 2,5 km segera saya realisasikan,” kata Bupati Rudy. Bupati Garut juga menjanjikan, mulai tahun depan dianggarkan masing-masing Rp10 juta per tahun untuk kegiatan para kader PKK dan kegiatan keagamaan MUI Kecamatan Sukawening.
“ Tahun 2016 mendatang, PKK dan MUI Kecamatan akan mendapat dana 10 juta per tahun yang bersumber dari APBD Garut,” ujar Rudy Gunawan. Saat meresmikan Jalan Desa Sukasono, Minggu (20/12/2015) kemarin, Bupati mengaku kagum atas hasil kualitas pekerjaan CV. Dua Pria. Pekerjaan jalan tersebut menggunakan ready mix.
Firman hasan Pimpinan CV Dua Pria beralamat di jalan
lewi daun Garut kepada wartawan mengatakan panjang jalan yang di buat sepanjang
500 meter dengan lebar 3 meter dengan anggaran 200 juta rupiah dari dinas bina
Marga kab Garut dan dari dinas Tata ruang dan pemukiman sebesar 150 juta , dari awal pengerasan jalan menggunakan Stum
kita mudah melaksanakannya sedangkan untuk hitungan kubikasi Redimix yang di gunakan hampir sekitar 500 kubik
Redimikx atau sekitar 60 mixser .ujar Firman
CV Dua Pria setiap mendapatkan paket pekerjaan dari
pemerintah daerah kab Garut selalu
mengutamakan kualitas kami juga mengucapkan terima kasih kepada PT Mandala
Redimix atas saran serta masukannya sehingga kulaitas pembangunan yang kami
kerjakan sangat memuaskan semua pihak .
Setiap mendapatkan paket pekerjaan dari pemerintah
daerah kami selalu melakukan pendekatan
ke masyarakat sekitar,bahkan para
pekerja yang ini juga merupakan kebanyakan putra daerah sukasono , pendekatan
serta kearipan local tersebut di perlukan agar masyarakat merasa memiliki
sehingga mereka juga bangga atas apa yang telah di bangun oleh mereka sehingga
warga juga akan turut serta dalam menjaga sehingga usia bangunan bisa bertahan lama
ujar Firman Hasan .